Posts Tagged ‘Blue Bird’

Seperti biasa, pagi ini datang ke kantor sekitar jam setengah delapan, masih sepi banget nih kantor. Setelah email ke klien tuk minta dikirimin dokumen hari ini, saya kemudian browsing detik.com dan membaca salah satu artikel mengenai kenaikan tarif taksi ‘Blue Bird’. Akhirnya naik juga nih tarif taksi, setelah mencoba bertahan ditarif yang lama, nampaknya manajemen perusahaan taksi ini tidak sanggup juga tuk mengatasi efek dari kenaikan harga BBM.

Buat sebagian orang, kenaikan tarif ini akan berdampak terhadap pergantian pilihan armada taksi, maksudnya kemungkinan orang untuk beralih ke armada taksi dengan yang tarifnya lebih murah, selama ini mungkin banyak pilihan taksi dengan tarif yang lebih murah, terutama taksi Express, yang memang dari dulu tarifnya selalu di bawah Blue Bird. Walaupun demikian, masih banyak orang yang lebih memilih menggunakan jasa si burung biru ini karena mereka merasa lebih aman dan nyaman. Memang kalau dibandingkan dengan taksi lainnya, armada taksi ini bisa menjamin kedua hal tersebut dan cenderung tidak bau ‘pesing’.

Tarif Blue Bird mengalami kenaikan sebesar 20%, dari yang awalnya tarif ‘buka pintu’ sebesar Rp 5.000 naik menjadi Rp 6.000 sedangkan tarif per kilometer naik gopek menjadi Rp 3.000 per kilometernya.

Mungkin anda wondering, kenapa saya mengulas informasi ini. Jawabannya adalah karena ini berpengaruh terhadap ‘other income’ kami, bagi sebagian temen-temen dikantor, berita mengenai kenaikan tarif transportasi, terutama kenaikan tarif si burung biru, memiliki dampak yang positif bagi pendapatan mereka. Bagi kami konsultan, yang sering mondar-mandir ke klien atau ke kantor pajak mendapatkan penggantian uang transport sesuai dengan tarif taksi yang berlaku. Buat mereka yang punya kendaraan sendiri, ini merupakan lahan pendapatan, karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk taksi tapi tetep bisa dapet reimbursment atas ongkos transportasi tersebut dan yang lebih menariknya, ngga pake dipotong pajak.

Tapi sayang bagi orang seperti saya, yang sudah jarang ‘dinas luar’ dan cenderung males tuk keluar kantor, efek dari kenaikan tarif si burung biru tidak terlalu signifikan terhadap ‘other income’ saya. Kecuali kalo saya sering lembur, transportnya masih lumayan, secara rumah saya di Depok gitu loh. Tapi masa iya mo lembur tiap hari demi ngarepin dapet ongkos taksi….ngga deh makasih, cukup seminggu lima kali saja…looooh sama aja donk. 🙂