Bond!…Cash Bond

Sabtu tanggal 8 kemaren saya berkesempatan juga tuk nonton Quantum of Solace, suatu prestasi buat saya karena nonton hanya selang waktu 3 hari sejak film tersebut pertama di release pada tanggal 5 November, biasanya saya nonton pas udah agak basi dan ketika orang sudah tidak lagi ngantri memadati bioskop. Kebetulan Sabtu kemarin saya dan Dina perlu belanja beberapa keperluan kami di MargoCity Depok, setelah kegiatan belanja selesai, iseng-iseng cek bioskop yang ada disitu, ternyata Quantum of Solance sudah diputar, lagi-lagi iseng tanya untuk yang jam 15.10 masih ada bangku yang kosong ga? dan ternyata masih lumayan banyak, ya berhubung ada kesempatan karena kebetulan lagi ga ngajak Marva, ya udah kami berdua nonton, daripada ntar Senen masuk ke kantor cuma bisa cengo karena orang pada ngomongin ya udah mending nonton aja dah. Saya keluarkan deh tuh lembaran 50rebu yang lagi saya sayang-sayang…akhir kata nonton lah kita berdua.

Saya yakin kebanyakan para penonton agak kecewa dengan film si agen 007 kali ini, karena kalo dibandingkan dengan film sebelumnya, nih film ngga ada apa-apanya, emang sih adegan kaya kebut-kebutan, tembak-tembakan dan pukul-pukulan masih ada, tapi kalo dilihat dari alur cerita waduh berantakan dan cenderung lompat-lompat (apa gw yang ngga ngerti kali ye?). Quantum of Solace merupakan kelanjutan dari film terdahulunya, Casino Royale, dimana Mr. Bond mempunyai dendam terhadap organisasi yang menyebabkan kematian pacarnya, Vesper (apa Casper ya?), dan berusaha untuk membongkar jaringan ini.

Tokoh James Bond di film ini emang kelihatan lebih manusiawi, maksudnya klo lihat di film Bond sebelum-sebelumnya (ada berapa tuh?klo ngga salah 21 ya?), si Agen MI-6 ini selalu terlihat seperti manusia setengah super yang selalu dilengkapi dengan gadget-gadget canggih, dikelilingi oleh wanita-wanita, penuh kharisma…..and when he introduced himself….”Bond…James Bond”. Jangan harap di film ini Bond dilengkapi dengan senjata ataupun gadget berteknologi canggih, yang lumayan canggih paling handphone yang dipake, selain itu mana wanita-wanita cantik nan seksi? bahkan tokoh Camille aja ngga sempet “disentuh” olehnya.

Daniel Craig merupakan artis rambut pirang pertama yang memerankan tokoh James Bond, di awal karirnya sebagai James Bond, sempet menjadi bahan pembicaraan mengenai warna rambutnya yang berbeda dengan pemeran Bond sebelumnya, toh pada akhirnya publik juga tidak mempermasalahkan warna rambutnya dan memang waktu itu film yang diperankannya termasuk film James Bond terbaik. Mungkin seiring dengan kesuksesan Obama menduduki jabatan Presiden AS, tokoh James Bond berikutnya akan berkulit hitam? Siapa tau, toh kalo emang filmnya bagus, orang juga ngga akan memperhatikan warna kulit seseorang.

Buat yang belum nonton, saya tetep nyaranin tuk nonton, supaya ngga ketinggalan cerita dan bisa nimbrung ngobrol tuk jelek-jelekin nih film. Its not a bad movie hanya saja tidak memenuhi ekspektasi kebanyakan orang.