Akhirnya menginjakkan kaki ini juga di tanah Borneo, salah satu pulau terbesar yang ada di negri tercintah ini, memang perjalanan kali ini masih sehubungan dengan perjalanan dinas untuk menghadiri sebuah acara sosialisasi. Terbang langsung ke Banjarmasin sehabis kantor menjadi pilihan saya, memang timing acaranya kurang pas, jadwal sosialisasinya hanya dari jam 8 sampai dengan 12 WITA, kalau naik pesawat yang pertama, walaupun udah sesuai jadwal pasti akan telat sampai ke acaranya, karena pesawat pertama dijadwalkan landed di bandara Syamsudin Noor pada pukul 8.35 WITA, ingat itu belum memperhitungkan kalau ada delay atau ngantri untuk take off di Bandara Soetta, disamping itu males juga ah bangun pagi buta tuk berangkat ke bandara, akhirnya saya putuskan untuk berangkat malem, numpang tidur di hotel, toh sorenya udah kembali lagi ke Jakarta.
CKG – BDJ
Tiba di bandara Syamsudin Noor disambut guyuran hujan yang ga kalah serunya ama di Jakarta, kebetulan pas sampe bandara ada booth hotel yang akan saya inapi, basa-basi tanya apakah menyediakan shuttle bus ke hotel, dan ternyata harus menunggu sejam….lama beutth….tanya alternatif lain, bisa naik teksi bandara, chargenya rata, 100ribu, untuk ke Banjarmasin yang jaraknya kurang lebih 25km dari Bandar udara. Baiklah, seems fair, mengingat sebelumnya saya baca-baca ada yang bilang tarif taksi bisa berkisar antara 120 – 180rb, dan malah ada yang bilang harus tawar-menawar segala, trus kalo ngga bisa bahasa banjar bisa kena lebih mahal lah…inilah….itulah….sesuatu yang sangat males buat saya. Kalau ini kan lebih pasti, loketnya resmi, judulnya juga taksi bandara, seperti kebanyakan taksi-taksi bandara di luar Jakarta yang memang menerapkan tarif flat dari bandara.
Sungai Martapura
Hotel saya lokasinya tepat didepan sungai Martapura yang menurut saya sungai itu sangat lebar, tapi kata petugas resepsionis ini cuma anak sungai-nya Barito yang luasnya lebih lebar lagi, sayang karena waktu sempit jadi ga mungkin mengeksplore luasnya sungai Barito sekaligus melihat pasar terapung. Jadi sampe hotel, langsung Zzzzzz….. (toh udah mendekati tengah malam waktu setempat).
Acara sosialisasi ya sesuai jadwal lah, selesai pas makan siang kemudian saya dan salah satu rekan dari kantor mencoba untuk keliling Banjarmasin mencari oleh-oleh dan sekedar menikmati hidangan khas Banjar. Dari resepsionis hotel di tempat acara, kami diberitahukan untuk pusat oleh-oleh silahkan menuju toko oleh-oleh Andalas, menuju sana menggunakan teksi berargo sekaligus mencari makanan khas banjar, ya apalagi klo bukan Soto Banjar. Setelah mencari oleh-oleh Pak Soleh, supir teksi kami, mengantarkan kita ke kedai/warung Soto Banjar Bang Amat, lokasinya ditepi/pinggiran sugai Martapura. Harga makanan dan minumannya juga standar dan ada harga di menu, jadi jangan takut kena jeddor…dan rasanya juga pas dilidah saya. Menikmati soto Banjar ditepi sungai diiringi lagu live band khas daerah setempat, memberikan suasana dan kesan tersendiri.
Sota Banjar (Full)
Soto Bang Amat
Me and my lunch
Mungkin kalau ada kesempatan lagi kesini, harus bisa memaksimalkan untuk mengeksplore tempat ini, cari hotel yang lebih nyaman, pelajari tempat-tempat wisata atau landmark kota sehingga bisa lebih maksimal. Untuk transportasi dari Bandara cukup mudah, teksi, cuma ya itu harganya segitu. Untuk bepergian ke tempat-tempat lain juga kita bisa pesan taksi dan ber-argo, atau kalau memang sudah tau apa yang dituju, sewa mobil/kendaraan akan lebih menyenangkan dan lebih flexible. Di beberapa hotel menyediakan tour wisata kota, ataupun jika anda mau, bisa naik kapal-kapal untuk mengelilingi kota banjar malaui sungai, tentunya keselamatan anda merupakan resiko anda. Begitulah ceritanya….