Posts Tagged ‘Plesiran’

Beuuuuh…dahsyat bettt kan tuh judul…. pernah denger Air Terjun Bidadari yang lokasinya di Sentul? Lokasi tepatnya ada di Sentul Paradise Park, jadi nggak salah-salah amat kalo judulnya “mencari (air terjun) bidadari di paradise park alias taman surga.

Air Terjun Bidadari dari kejauhan

Air Terjun Bidadari dari kejauhan

Begini ceritanya….

Diiringi rasa penasaran dan kebosanan akan destinasi hiburan akhir pekan, beberapa waktu yang lalu saya dan krew mencoba untuk mencari dimanakah letak air terjun bidadari ini berada, bermodalkan mobil yang baru di serpis dan aplikasi waze maka berangkatlah kami menelusuri tol Cijago menuju pintu tol Sentul Selatan.

Selepas pintu tol Sentul Selatan, kami benar-benar hanya mengandalkan aplikasi waze dan sinyal jaringan yang suka tiba-tiba menghilang. Kami menelusuri jalan berkelok menuju lokasi, dari pintu tol Sentul Selatan ke lokasi terasa cukup jauh, sempet terdengar beberapa kegaduhan dibelakang mobil….”ma…aku mau muntah….” “ma…koq belum sampe-sampe sih maa….”

Jalan menuju Sentul Paradise Park

Kondisi jalan menuju Sentul Paradise Park

Kondisi jalanan menuju lokasi sih bisa dibilang bagus kalau tidak mau dibilang mulus, namun ketika kita memasuki lokasi ditandai dengan jalan berbatu, sangat tidak bersahabat jika menggunakan kendaraan dengan ground clearance yang rendah, untuk sekelas Yaris, masih lumayan lah, cuma kecepatannya gak naik-naik. Selain jalan berbatu, medan jalan juga turun naik. Dari mulai jalan masuk sampai dengan loket Sentul Paradise Park mungkin ada sekitar 1 kilometer. Ketika kendaraan kita mulai masuk jalan berbatu, kita akan “disapa” oleh sekumpulan anak-anak muda yang menyapa dan menanyakan apakah kita menuju air terjun bidadari? Kemudian dia akan mengarahkan kita ke lokasi dengan tak lupa berucap “lokasinya lurus aja om, kalau disini sih bayarnya seikhlasnya aja om….” Kemudian berpindahlah kepemilikan satu lembar lima ribu ketangan si anak muda ini (Ingat!! yang ngasih juga masih muda, bukan om-om…). Dalam hati saya berpikir Cuma ini doank nih loketnya, jadi yah gak apa-apalah kasi lima rebu doank, tapi ternyata mendekati pintu gerbang yang tak kunjung sampai itu, muncul lagi lah bapak tua yang sebenernya main job-nya adalah pedagang buah (jual buah-buahan seperti pisang dan temen-temennya) mendekati, lagi-lagi minta seikhlasnya….maaf untuk kali ini hanya “ikhlas” dua ribu saja (jujur sebenernya sih gak ikhlas), dan ternyata gerbangnya cuma dibalik belokan yang tadi tak nampak.

Jalan berbatu

Jalan berbatu

ada beberapa lokasi yang terjal

ada beberapa lokasi yang terjal

Para pemuda yang menyapa saat mulai memasuki jalan berbatu

Para pemuda yang menyapa saat mulai memasuki jalan berbatu

Sesampainya diloket, kita kembali disapa oleh rombongan pemuda-pemuda, tertera harga tiket per orangnya Rp. 25.000 (weekdays) dan Rp. 30.000 (weekend) dan untuk mobil Rp. 10.000. Lagi-lagi beralihtanganlah 1 lembar seratus ribu (diitung hanya 3 orang). Jalan menurun menuju lokasi, mungkin masih kira-kira 1 kilometer lagi menuju parkiran, jalannya sih sepertinya pernah di cor beton namun kondisi sekarang sudah diambil alih oleh lintasan air, jadi mesti berhati-hati dan pastikan fungsi rem kendaraan berfungsi (untungnya abis serpis) dan sampailah dilokasi yang pada saat itu sudah panas mentereng karena kesiangan sampe lokasinya. Untuk harga tiket masuk segitu menurut saya sih gak layak atau mungkin bisa lebih baik lagi, jadi pengelolaan “taman” ini masih kurang maksimal, belum lagi kalau didalamnya kita mesti sewa tikar ataupun saung-saung, tidak ada tempat kalau bawa tikar dari rumah. Harga sewa saung kalau saya gak salah liat Rp60.000/2jam.

Memang lokasi ini ditujukan bagi mereka-mereka yang niat main air, anak-anak (orang dewasa) bisa berendam di kolam, atau main air dibawah curug, tapi berhubung kami salah kostum, jadi hanya sekedar berfoto dan pembuktian eksistensi #kekinian semata….Sebagai tambahan, kalau sehabis berenang mau berbilas alias mandi, siapin aja duit 2.500 sebagai gantinya, tapi kalau mau hemat dan tahan gatel, mandinya di rumah aja dan berharap jalan pulang nggak macet :-).

Kolam rendam

Kolam rendam

Begitulah ceritanya….trus bagaimana dengan bidadarinya? Kalo yang itu saya bawa sendiri dari rumah plus tambahan jaka nyengir-nya …

Bidadari dan Jaka Nyengir

Tiga Bidadari dan Jaka Nyengir